Gayus Jadi Astronot di Konser Kantata
meriah konser ini
   Konser
 Kantata Barock (30/12) dimeriahkan dengan tata panggung yang 
ciamik. Foto Gayus jadi astronot pun muncul di atas panggung di Gelora 
Bung Karno, Senayan, Jakarta. 
Konser dibuka dengan lagu Padamu Negeri yang 
dinyanyikan beramai-ramai bersama para pengunjung. Sawung Jabo, arsitek 
musik Kantata, muncul seperti biasa dengan baju merah dan tutup kepala 
berwarna sama. 
Sedangkan Setiawan Djody, penyandang dana dan pemain
 gitar di Kantata, tampak ingin tampil prima meski kondisinya masih 
lemah karena baru sembuh dari sakit. Ia bermain tak jauh-jauh dari 
kursinya. Meski demikian, dia bermain cukup bersih.
Yang menarik. Iwan Fals membawakan lagu Mata Dewa yang sebenarnya bukan lagu Kantata. Lagu baru mereka adalah Megalomania yang bercerita tentang masyarakat Indonesia yang lebay.
Lagu-lagu yang dibawakan lebih keras. “Lebih progesif, dinamis dan heavy rock. Barock ini juga mengingatkan pada pembaharuan,” ujar Setiawan Djody kepada Tempo usai latihan di rumahnya, Senin (26/12).
Gebukan drum dan perkusi lain terasa sangat kental pada hampir setiap lagu. Harmoni musik yang lebih ngerock,
 mungkin juga tak lepas dari semangat perjuangan yang terus membara. 
Semangat untuk mengajak anak-anak muda dan masyarakat Indonesia terus 
peduli situasi sosial politik yang karut marut. 
Masih dengan syair 
lagu-lagu yang pedas, penuh kritikan. “Kita mulai dari membongkar dan 
memperbaiki diri kita sendiri,”ujarnya. 
Mereka menyanyikan 24 lagu, baik lagu-lagu lama maupun lagu baru. Lagu lama masih dimunculkan seperti Bento, Bongkar, Hio, Mata Dewa,dan lainnya. Sawung Jabo, salah satu pentolan Kantata Barock mengatakan lagu-lagu ini masih relevan dengan situasi saat ini.
Kantata Barock adalah "jelmaan" baru dari grup musik yang digawangi
 Iwan, Djody, dan Jabo. Berawal sebagai Kantata Takwa (1991), lalu 
menjadi Kantata Samsara, lalu Kantata Revolvere. 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar