Pagelaran konser akbar 'Kantata Barock' di Stadion
Utama Gelora Bung Karno banyak membawakan lagu bertema kritik sosial.
Setiawan Djody, Sawung Jabo dan Iwan Fals berorasi menyuarakan
kegelisahan rakyat Indonesia.
Konser yang di gelar hari
Jumat (30/12) malam itu dimulai dengan video dari tokoh sastrawan
almarhum WS Rendra yang membaca puisi dengan diiringi instrumen dari
Sawung Jabo.
Sambutan hangat Setiawan Djody dan Iwan Fals membuat
puluhan ribu penonton yang tumpah di tengah lapangan stadion GBK
berteriak semangat meski sempat diguyur hujan gerimis.
Seperti
'Kantata Takwa', konser 'Kantata Barock' juga mengusung lagu-lagu
sindirian terhadap para pemimpin yang tidak adil. Para musisi senior itu
membawakan lagu Tikus Ngonggrongyang menceritakan tentang maraknya praktik korupsi di negeri ini.
Dengan
lantang, Setiawan Djody berorasi diatas panggung menyerukan kepada
pejabat untuk berlaku jujur, "Jangan merugikan rakyat. Pemimpin harus
tegas memberantas korupsi yang masih ada di sekeliling kita,".
Tidak hanya itu, 'Kantata Barock' juga menggandeng band Kotak untuk menyuarakan hati rakyat lewat lagu Panji-Panji Demokrasi. Perpaduan suara Tantri dan Iwan Fals membuat puluhan ribu penonton bergerak mengangkat tangan.
Meski
Setiawan Djody pernah mengalami koma beberapa bulan di Singapura, malam
itu Djody tidak terlalu banyak bergerak. Djody sempat berpesan untuk
menjaga perbedaan di tanah air, janganlah perbedaan itu membuat
Indonesia terpecah belah. "Sudah jelas ideologi kita Pancasila," tegas
Djody.
Pagelaran konser untuk rakyat itu berlangsung sekitar tiga setengah jam. LaguBongkardan Bentomenjadi tembang andalan Kantata Barock.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar