Kantata Barock Harus "Membayar Mahal"!
JAKARTA, KOMPAS.com — Minus almarhum "Si Burung
Merak" WS Rendra, almarhum Inisisri, serta Yockie Suryoprajogo,
kekhawatiran banyak orang akan "hambarnya" konser Kantata Barock, Jumat
(30/12/2011) , di Gelora Bung Karno, tentu ada. Meskipun tak
lagi mengusung nama Kantata Takwa, di mata penggemarnya terutama, hawa
konser itu tetap saja "Kantata Takwa".
Di atas panggung pada
geladi resik konser, Kamis (29/12/2011) malam tadi, Iwan Fals, Sawung
Jabo, serta Setiawan Djody tampil membawakan beberapa nomor lagu yang
jauh dari perkiraan. Beberapa nama pemusik yang mengiringi pun sangat
berbeda dengan konser perdana Kantata Takwa tahun 1991 di tempat yang
sama, yang saat itu masih bernama Istora Senayan Jakarta.
Sangat jauh berbeda, memang. Tak ada lagi gitaris sekaliber Totok
Tewel dan Eet Syahranie yang berlarian ke sana-kemari mengiringi
permainan Setiawan Djody. Atau, cabikan bas dahsyat dari si "anteng"
asal God Bless, Donny Fattah, yang mengisi hampir semua lagu di Kantata
Takwa, bahkan Swami dan Kantata Samsara.
Muka lama yang masih tersisa di atas panggung hanya Dody "Elpamas" Katamsi sebagai backing vocal
dan beberapa pemusik dari Sirkus Barock bentukan Sawung Jabo, seperti
Joel Tampeng (gitar), Toni Agusbekti Sutomo (bas), Endy Barqah (drum),
Denny Yuda Kusuma (perkusi), Ucok (biola), serta Edi Darome (kibor).
Praktis,
"kejutan" yang ditunggu-tunggu pada konser besok memang masih gelap dan
tentu saja ditunggu. Apalagi, mengingat tiga personel utama yang
tersisa, yaitu Iwan Fals, Sawung Jabo, serta Setiawan Djody, perlu
menyuguhkan penampilan yang penuh energi ketimbang sekadar konser
nostalgia Kantata Takwa '91. Karena apa pun nomor-nomor yang mereka
sajikan, baik itu dari Swami, Kantata Takwa, maupun Kantata Samsara
serta Kantata Revolvere, pasti sangat ditunggu-tunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar