Minggu, 05 Februari 2012

SISI DAKWAH ROSULULLAH



SISI DAKWAH DARI SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW 
Dr.Muhammad Lutfi 

Sesungguhnya hanya kepada Allah SWT kita memuji, meminta 
pertolongan, memohon ampun, dan kita berlindung kepada-Nya dari 
keburukan diri kita, dan dari kejahatan amal perbuatan kita. Siapa yang 
Allah SWT berikan hidayah maka tiada seorangpun yang dapat 
menyesatkannya, dan siapa pun yang disesatkan-Nya maka tiada 
seorangpun yang dapat memberikan petunjuk kepadanya. Saya bersaksi 
bahwa tiada sembahan yang hak disembah kecuali Allah SWT semata, dan 
tiada tandingan-Nya,dan saya bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah 
hambah dan utusan-Nya. 


Sesungguhnya sisi dakwah dari sejarah Nabi adalah persoalan yang 
sangat penting untuk diutarakan kepada umat terutama para dai. 
Sesungguhnya sisi dakwah dalam sejarah Nabi mengandung sejarah secara 
keseluruhan, karena Rasulullah SAW sebagai saksi dan pemberi kabar 
gembira dan pemberi peringatan dan penyeru kepada Allah SWT bahkan 
Beliau adalah penghulu para dai. Allah Ta’ala berfirman: ”Wahai Nabi, 
sesungguhnya kami mengutusmu sebagai saksi, pemberi kabar gembira, 
pemberi peringatan dan pengajak kepada Allah dengan izin-Nya dan 
sebagai lampu penerang.”{QS. Al-Ahzab: 45-46}. 
Oleh karenanya, saya tidak akan menjelaskan keadaan Rasulullah 
dalam dakwah dalam bentuk yang lengkap,karena hal tersebut 
menyebabkan saya harus menjelaskan secara keseluruhan sejarah Nabi 
dari awal sampai akhir, akan tetapi saya akan jelaskan bagaimana seorang 
dai mampu mengambil manfat dari sejarah dan bagaimana umat yang 
diseru bisa mengambil manfaat dari sejarah tersebut. 
Masalah ini sangat luas dan tidak ada batasnya, oleh karenanya saya 
akan menjelaskan beberapa poin dan hal-hal penting mengenai masalah ini 
dan saya ingin menyebutkan pada pendahuluan ini hubungan saya dengan 2
sejarah Nabi….Sungguh sejarah Nabi bukanlah hal yang baru bagi saya, 
karena sejak kecil saya sudah banyak mendengarkan sejarah 
tersebut….Dan saya masih ingat ketika berkumpul dengan ibu    untuk 
mendengarkan cerita beliau yang tercinta. Ibu bercerita kepada kami 
banyak kisah yang indah dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. Beliau 
menceritakan kisah tersebut dengan cara yang menarik dan mudah 
dipahami. Sungguh kisah-kisah tersebut sangat kami sukai, dan ibu kami 
begitu indah cara menceritakannya, dan beliau menghafal kebanyakan 
kejadian-kejadian sejarah nabi, dan peperangan-peperangan Beliau yang 
ibu kisahkan lewat bapaknya yang pernah jadi pedagang dan penuntut 
ilmu. Semoga Allah SWT memberikan rahmat yang luas bagi beliau dan 
membalasnya dengan kebaikan. Amin 
Semoga Allah SWT juga memberikan Rahmat-Nya kepada ayahkami. 
Beliau senantiasa mengumpulkan kami tatkala telah mulai dewasa dan 
menjadi pemuda. Beliau mengumpul kami pada waktu malam hari untuk 
membaca sejarah nabi, dan beliau tidak pernah menentukan bagian 
tertentu dari yang kami baca. Hal itu memberikan pengaruh besar dalam 
diri saya dan bagaimana saya mendapatkan ilmu. Semoga Allah SWT 
merahmatinya dengan rahmat yang luas, dan membalasnya dengan 
kebaikan. 
Ketika saya mulai menuntut ilmu syariah, pelajaran yang saya ambil 
dari para Masyaikh di antaranya adalah Sejarah Nabi. Saya membaca buku 
lengkap tetang sejarah,dan di sisi lain kami juga membaca sejarah di kitabkitab yang besar seperti Sirah Alhilyah, Sirah ibnu Hisyam, dan Bidayah wa 
Nihayah oleh Ibnu Katsir dan lain sebagainya. 
Saya senantiasa mengambil pelajaran dari sejarah dalam khutbah 
Jum’at, dan dalam ta’lim-ta’lim saya di masjid, dan ketika Allah SWT 
mengaruniakan anak-anak kepada saya, maka saya menjadikan pelajaran 
tiap hari kepada mereka dan pelajaran yang sangat penting adalah sejarah 
Nabi. Sungguh anak-anakku telah terikat dengan pelajaran tersebut 
sampai kalau ada di antara mereka yang berbuat salah maka dia dilarang 
ikut pelajaran. Dengan demikian si anak yang tidak boleh ikut pelajaran itu 
sampai menangis dan meminta bantuan ibunya dan berjanji tidak 3
mengulangi perbuatan salahnya agar dia dibolehkan ikuti pelajaran. 
Sungguh pelajaran-pelajaran tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak 
Alhamdulillah… 
Saya selalu bersama dengan sirah, saya baca dengan penuh 
perasaan, dan saya mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian sejarah 
dengan apa yang saya    tulis. Sesungguhnya pembicaraan kita tentang 
sejarah dalam dakwah mungkin kita bagi dalam dua bagian: 
Bagian Para Dai 
Bagian Para Mad’u (Yang Menerima Dakwah). 
Adapun bagi para dai, mempelajari sejarah bagi mereka dan 
mengingat-ingat kejadian-kejadian sejarah sangat banyak manfaatnya agar 
senantiasa mendapat petunjuk dan pegangan dalam pekerjaan mereka 
secara umum. 
1). Sungguh sejarah Nabi SAW menumbuhkan dalam diri mereka 
harapan yang luas takala mereka ditimpa musibah dan kelelahan serta 
berbagai tantangan dan menyebabkan mereka tidak mudah menyerah dan 
memberi semangat bagi mereka dalam beramal,dan hal itu ketika mereka 
mengingat bahwa Rasulullah SAW menghadapi dunia seluruhnya yang 
penuh dengan kesyirikan, kezaliman, dan permusuhan. Beliau menghadapi 
semua itu dengan tetap sabar serta lemah lembut dan harapan 
luas….maka seluruh dunia rendah di hadapannya, dan tunduk kepadanya 
siapapun dari musuhnya. Tidak sampai 100 tahun sejak meninggal 
Rasullullah SAW dan dakwah telah menyeluruh ke pelosok dunia, dan 
kalimat tauhid serta takbir dikumandangkan di mana-mana dari batas 
Prancis sampai Cina. ”Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Saya bersaksi 
bahwa tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah,    dan saya bersaksi 
bahwa Muhammad adalah utusan-Nya. 
2). Sungguh sejarah Nabi SAW menjelaskan bagi para da’i tentang 
langkah-langkah yang hendaknya ditempuh dalam dalam berdakwah, 
dangan mencontoh Nabi SAW. Sungguh dakwah beliau di Madinah telah 
mendapat sambutan yang berbeda dibandingkan dengan dakwah Beliau di 
Makkah. 4
3). Juga sejarah menjelaskan tentang hal-hal yang diutamakan dan 
jenjang-jenjang kewajiban dan yang diharamkan, dan menjelaskan kepada 
mereka hal-hal yang dengannya dimulai dakwah. Hal tersebut 
berhubungan dengan aqidah. Rasulullah SAW sangat memperhatikan dan 
mengutamakan masalah tauhid ketika berdakwah di Makkah dan 
memperingatakan tentang bahaya syirik. 
4). Sungguh sejarah menjelaskan kepada para dai sifat-sifat yang 
penting bagi yang harus dimiliki oleh seorang dai, dan mengajak manusia 
kepadanya, dan sifat-sifat yang penting itu adalah: ilmu, perencanaan, 
bertahap, kelembutan, dan berdakwah dengan hikmah, dan nasehat yang 
baik, kasih sayang, merasa bertanggung jawab, sabar, pendirian teguh, 
konsekwen dengan apa yang didakwahkan, zuhud, merasa cukup, berani 
dalam berkata benar, dan sifat-sifat yang lain yang insya Allah kita akan 
jelaskan dalam pembahasan ini. 
Adapun manfaat sejarah bagi orang yang kita dakwahi ada beberapa 
hal: 
1). Sesungguhnya tatkala mereka mendengar sejarah Nabi SAW maka 
hal itu akan menumbuhkan kecintaan mereka kepadanya,dan cintanya 
bagi yang telah menanamkan keimanan, Rasulullah bersabda: ”Demi Yang 
jiwaku ditangan-Nya, tidak beriman seseorang di antara kamu sehingga dia 
mencintai saya melebihi cintanya kepada orang tua dan anaknya.” {HR: 
Bukhari No 14, diriwayatkan dari Abu Hurairah. 
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Anas Radiyallahu ‘anhu dengan 
lafadz: ”Tidaklah beriman seseorang di antara kamu sehingga dia 
mencintaiku melebihi cintanya kepada orang tua dan anak serta seluruh 
manusia.” {HR: Bukhari No 15, dan Muslim No 44, dan juga diriwayatkan 
oleh Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah. 
Kecintaan kepada Nabi SAW sesuatu yang tetap ada dalam diri kaum 
muslimin walaupun terkadang mereka jatuh ke dalam maksiat, dan hal ini 
menjadikan para dai mengawasi dan memperhatikan mereka lebih baik lagi 
dan mereka banyak mengambil manfaat. 
2). Dengan mendengar sejarah Nabi akan membantu mereka untuk 
mengikuti dan mencontohi Nabi Sallalahu ‘alaihi wasal  lam. 5
3). Dengan mendengarkan sejarah Nabi menjadikan mereka terkesan 
dengan kepribadian beliau dan sehingga berpengaruh nasehat. 
4). Dengan mendengarkan sejarah nabi menjadikan kaum muslimin 
merasa cukup dengan hukum-hukum yang dibawah oleh Nabi Sallallahu 
‘alaihi wasllam yang mampu menyelesaikan segala permasalahan manusia. 
5). Sejarah Nabi merupakan praktek dari dasar-dasar islam,dan 
menjadikan sesuatu yang tidak nampak bisa dilihat dan dipraktekan dalam 
kehidupan,maka hal tersebut menampakkan makna-makna yang mulia 
yang dinginkan oleh para du’at di sebarkan kepada manusia. 
6). Sejarah Nabi adalah kisah hidup manusia yng paling agung yang 
pernah diketahui oleh manusia, merupakan kebiasaan manusia yang  
apabila mendengar suatu kisah dan dia terkesan dengan kepahlawanan 
dalam kisah tersebut maka dia akan berusaha mengikutinya, dan kisah 
sesuatu yang jiwa cenderung kepadanya, dan kisah hidup Nabi Muhammad 
SAW yang telah menumbuhkan kecintaannya pada hati-hati manusia 
sangat membekas dan berpengaruh. 
Kita akan menjelaskan secara khusus keutamaan kisah dalam 
dakwah ini, insya Allah. Sesungguhnya sejarah Nabi telah mencatat 
kejadian-kejadian yang terjadi pada hidup seorang yang sangat agung yang 
penah dikenal manusia, dan Rasul yang paling mulia di antara para Rasul 
SAW. Suatu keberuntungan bagi kita dan manusia yang mana kita bisa 
mendapatkan kejadiaan-kejadian dalam hidup Nabi SAW yang tidak 
ditemukan dalam hidup manusia lain. Beliau sebagai panutan yang baik, 
dan contoh yang utama bagi orang-orang yang beiman, Allah SWT 
berfirman: ”Sungguh telah ada bagi kamu suri tauladan yang baik pada diri 
Rasulullah, (yaitu) bagi orang yang mengharap Allah SWT dan hari akhirat 
dan senantiasa mengingat Allah”. {QS. Al-Ahzab: 21}. Kaum muslimin pada 
hari ini sangat membutuhkan untuk selalu ingat terhadap sejarah Nabi 
SAW, untuk bisa mengikuti Beliau dan mencontoi apa yang telah Beliau 
ajarkan dari Allah SWT tentang kebenaran,  kebaikan dan petunjuk, 
karena keadaan kaum muslimin sekarang sangat menyedihkan, dan 
kejahatan orang-orang kafir terhadap mereka semakin meningkat disetiap 
tempat. Kita akan membicarakan sisi dakwah dari sejarah Nabi yang mulia 6
Insya Allah dalam beberapa fase, dan ini membuat kita harus menentukan 
tujuan dakwah secara bahasa dan istilah. 
Dakwah secara bahasa: Ibnu Faris berkata dalam “Al-Maqaayis”: 
Huruf Daal,”ain,dan huruf yang mu’tall adalah berasal yang sama, yaitu: 
Cenderungnya sesuatu kepadamu dengan suara dan perkataan 
darimu.Kamu katakan: Saya telah mengajak,dan akan mengajak dengan 
doa.” Al-Fayuumi berkata dalam “Misbahul munir”: Saya berdo’a kepada 
Allah SWT dengan doa: Saya merendahkan diri kepadanya dengan 
permintaan,dan saya menginginkan kebaikan dari sisi-Nya, dan saya 
mengajak Zaid: Saya memanggilnya dan saya ingin dia menghadap saya, 
dan mu’adzin mengajak manusia untuk mendirikan shalat, maka dia 
adalah seorang dai Allah SWT, dan jamaknya Du’aat atau Daa’uun..dan 
Nabi adalah penyeru manusia kepada Tauhid”. Arragib berkata dalam 
”Almufradaat”:  ”Dan mengajak kepada sesuatu:  Semangat atas 
tujuannya,,,Firman Allah: ”Dan Allah mengajak kepada tempat yang 
aman”{QS. Yunus: 25}. Firman-Nya: ”Wahai kaumku saya hanya mengajak 
kepada keselamatan dan kalian mau mengajakku kepada neraka,kalian 
mengajak saya untuk kufur kepada Allah dan menyekutukan-Nya yang 
mana saya tidak pernah mengetahui akan hal itu,dan saya mengajak kalian 
kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”{QS. Ghafir: 41-
42}. 
Dan doa menurut para ulama Balaghah adalah jenis permintaan, dan 
demikian itu apabila jadi dari pihak yang rendah kepada yang tinggi. 
Adapun perintah adalah permintaan unruk mengerjakan sesuatu dari 
pihak yang tinggi kepada yang rendah, dan jika dari yang sama 
kedudukannya maka namanya adalah Iltimas. 
Sungguh permasalahan dakwah kepada Allah SWT membutuhkan 
orang-orang yang besar dalam memperbaikinya dan orang-orang yang 
memiliki kekuatan besar dan kemampuan-kemampuan yang baik dan 
pengetahuan luas… Dan tidak boleh kita hadapi gerakan-gerakan 
penghacuran dengan tidak perduli yang mana sebagian du’at mengarah 
kesana disebabkan oleh penyiksaan yang menimpa mereka sebagai hasil 7
dari musibah yang berkelanjutan kepada sebagian besar du’at di beberapa 
negara. 
Hendaknya ada yang mencoba menggali dengan mendalam dan luas 
apa yang dapat memperbaiki keadaan kaum muslimin,yang dari hari kehari 
berubah. 
Sungguh pengetahuan tentang keaadaan zaman dan perkembanganperkembangannya serta kenyataan hidup masyarakat dan keadaan 
politik,dan perencanaan sesuai dengan pengetahun ini adalah sesuatu yang 
sangat penting dalam dakwah yang menginginkan keberhasilan. 
Dakwah menurut istilah:”Mengajak manusia untuk tetap dalam 
menjalankan perintah Allah,dan masuk kedalam Agama-Nya,dengan 
perkataan,tuliasan,pergaulan yang baik dan contoh….. 
Dakwah kepada islam berpijak atas dua dasar pokok dalam Agama 
yaitu Al-kitab dan Sunnah. Dan Al-kitab adalah: Al-Quran yang mulia yaitu 
Perkataan Allah sebagai mukjizat dan wahyu-Nya yang diturunkan kepada 
HambaNya dan Rasul-Nya Muhammad SAW yang tertulis dal Mushafmushaf yang disampaikan dengan Mutawatir dan bernilai ibadah dengan 
membacanya. 
Sunnah adalah perkataan Rasul SAW dan perbuatannya, apa yang 
dia setujui, sifat-sifatnya, dan semua itu berhubungan dengan kehidupan 
Beliau SAW. Oleh karena itu seharusnya bagi seorang dai mampu 
mempersiapkan dirinya untuk mempelajari berbagai persoalan dan 
menjadikan akhlak yang baik sebagi sifatnya. Hendaknya dia mempelajari 
Al-Qur’an dan tafsirnya dan mengetahui tentang ilmu-ilmu yang berkaitan 
dengannya. Dan juga mempelajari hadits yang mulia dengan fiqh dan 
ushulnya,dan sebagai penolongnya dalam kegiatan dakwahnya adalah 
Sejarah Nabi,dan juga pengetahuan tentang bahasa Arab,dan sudah jelas 
bahwa dakwah islam mengandung hal-hal yang sangat beragam dan yang 
paling terpenting adalah Akidah yang benar,dan ibadah,dan menahan diri 
dari larangan-larangan Allah SWT dari segala urusan pergaulan yang 
umum maupun khusus, dan berprilaku yang baik. 
Bagi dakwah ada cabang-cabangnya dan adab-adab. Maka perkatan 
yang tertulis dan didengar merupakan cara berdakwah yang penting untuk 8
disampaikan kepada umat, kemudian sikap dan cara bergaul yang baik, 
Allah SWT berfirman: ”Hendaknya ada sebagian kalian yang mengajak 
kepada kebaikan dan menyuruh untuk berbuat baik, dan melarang kepada 
kemungkaran dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” {QS. Ali 
Imran: 104}. 
Rasulullah SAW bersabda: ”Sampaikanlah dariku walaupun hanya 
satu ayat.” {HR: Bukhary: 3461}. Rasulullah juga berkata kepada Ali bin Abi 
Thalib:..”Kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan kabarkan kepada 
mereka apa-apa yang wajib bagi mereka dari hak-hak Allah. Demi Allah, 
sungguh Dia akan berikan hidayah seseorang karena kamu lebih baik 
bagimu dari pada unta yang merah (harta terbesar).” {HR:Bukhari No 3701, 
dan Muslim No: 2406). 
Sungguh dalil-dalil ini mengundang seorang muslim untuk 
berdakwah,karena para dai adalah orang-orang yang beruntung dan pahala 
mereka besar,dan orang-orang yang tahu satu ayat banyak sekali dan 
Rasulullah SAW mengajak mereka untuk menyampaikannya. Yang penting 
bahwa dakwah itu harus dilakukan dengan lemah lembut dan halus,dan 
mudah serta menggembirakan,dan dengan hikmah dan nasehat yang 
baik…..Dan bagi seorang dai mengambil cara-cara berdakwah yang mampu 
memberikan pengaruh, yang sesuai dengan dengan zamannya dan cocok 
dengan keadaan yang mendengarkan, dan seharusnya dia memperbanyak 
cara dalam menyampaikan dakwah dan tidak monoton dengan cara yang 
tetap yang tidak jitu,  hendaknya dia selalu menimbang dan 
membandingkan….….membandingkan antara kedudukan yang tinggi yang 
melahirkan kejadian-kejadian sejarah dan kedudukan yang tetap, 
hendaknya dia pada kesempatan lain menjelaskan kecocokan suatu 
kejadian yang lewat dengan kenyataan hidup manusia sekarang, dia 
menjelaskan dengan baik dan meceritakan kejadian tersebut dengan 
gamblang dan jelas serta mudah dipahami dan berusaha mencari jalan 
keluar dari suatu masalah dan menghubungkannya dengan kenyataan 
hidup 
Dakwah dan tarbiyah, amar ma’ruf dan nahi munkar dan nasehat: 
Istilah-istilah islamiyah ini maknanya hampir sama, kadang makna yang 9
satu masuk ke makna yang lain,n ada baiknya kita jelaskan maksudnya 
dan perbedaan diantara istilah ini, maka dari istilah ini (Attarbiyah), (Amar 
ma’ruf Nahi Munkar), (Anashihah), jika kita perhatikan maksud dari 
(dakwah),dan (Tarbiyah)…kita dapatkan bahwa makna dari setiap istilah ini 
saling menopang. 
Maka dakwah lebih umum,karena seorang da’I mengajak manusia 
semuanya kepada kebenaran dan kebaikan dan hidayah,maka sebagian 
mereka ada yang menerima dan ada yang menolak.Dan sungguh 
Rasulullah telah mengumpamakan keadaan para mad’u bersama da’I 
dengan keadaan bumi dan hujan,maka sebagian bumi ada yang menerima 
air dan menumbuhkan tanaman dan pepohonan,dan ada juga bumi yang 
menelan air tapi tidak menumbuhkan pohon dan tanaman,dan ada juga 
bumi yang berkumpul air disitu maka manusia mengambil manfaatnya 
darinya namun bumi itu tidak mengambil manfaat. 
Dari Abu Musa Radiyallahu ‘anhu berkata: Rasulullah SAW 
bersabda: ”Perumpamaan apa yang saya diutus dengannya dari petunjuk 
dan ilmu, seperti hujan yang turun di bumi,maka sebagian bumi ada yang 
menerima air maka dia menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang 
banyak,dan ada juga yang kering dan menahan air maka manusia 
mengambil manfaat darinya dan meminum darinya dan memberikan  
minum serta menanam dengannya. dan hujan tersebut juga turun diatas 
bumi yang lain yang mana dia tidak bisa menahan air dan tidak 
menumbuhkan tanaman,maka demikian itu sama dengan seorang yang 
Allah SWT berikan pemahaman terhadap agama, dia mengambil manfaat 
dari apa yang saya diutus dengannya maka dia tahu dan 
mengajarkannya,dan perumpamaan yang lain seperti orang yang tidak mau 
menerima petunjuk Allah SWT yang aku diutus dengannya.” {HR: Bukhari 
No 22, dan Muslim No 2280}. Maka dari sini ada istilah (ummah dakwah) 
dan masuk dalam istilah ini siapa saja sang diarahkan kepadanya Dakwah 
Islamiyah, maka siapa yang menerima maka dia termasuk ke dalam 
(Ummah Ijabah). 
Dakwah adalah yang pertama,maka siapa yang menerima dakwah, 
hendaknya dilanjutkan dengan tarbiyah dan ta’lim,juga diperhatikan dan di 10
luruskan. Tarbiyah bagi orang yang sudah baik adalah dakwah namun hal 
ini setelah dia menerima. Kedua kalimat ini pada masyarakat nabawi di 
Madinah pada waktu itu adalah saling mengisi. Maka Nabi SAW mengajak 
sahabatnya kepada kebaikan dan melanjutkan dengan mentarbiyah serta 
memperhatikan. Adapun Amar ma’ruf dan Nahi Munkar maka ini di antara 
kaum muslimin.Allah berfirman: ”Dan orang-orang yang beriman dari lakilaki dan perempuan sebagian mereka menjadi penolong bagi yang 
lain,saling mengajak kepada kebaikan dan melarang dari kemugkaran,dan 
mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah 
dan Rasul-Nya, mereka itulah orang-orang yang Allah berikan Rahmat 
sesungguhya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” {QS. AtTaubah:71}. 
Adapun Nasehat maka maknanya dekat dengan dakwah dan Amar 
ma’ruf nahi munkar, Rasulullah SAW bersabda: ”Agama adalah Nasehat,” 
Sahabat bertanya:untuk siapa wahai Rasulullah? Beliau menjawab: ”Bagi 
Allah, dan Kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan bagi pemimpin kaum Muslimin 
dan orang-orang awam.” {HR: Muslim No 55, Abu Dawud No 4944, Nasaa’I: 
156/7, Turmudzi: 1926}. 
Rasulullah SAW menjadikan agama sebagai nasehat, lalu Beliau 
menjelaskan nasehat secara umum dan cakupannya,dan Nasehat 
merupakan buah dari persaudaraan yang sebenarnya yang menjadikan 
setiap muslim apabila melihat aib saudaranya maka dia menasehatinya 
dan menjelaskan sehingga dia sadar dan memperbaiki diri, dan hal ini 
sebagaimana dalam Hadits: ”Seorang Mukmin adalah cermin bagi mukmin 
yang lain.” {H.R: Abu Dawud:4918, Turmudzi:1929}. 
Dan Rasulullah menjadikan nasehat bagi setiap muslim termasuk 
dalam Bai’at seperti Sholat,zakat,sebagaiman dalam Hadits Jarir bin 
Abdullah yang berbunyi:”Saya berbai’at kepada Rasulullah untuk 
mendirikan sholat, membayar zakat, dan menasehati sesama kaum 
muslimin”.{H.R:Bukhari:57,Muslim:56,Abu Dawud:4945}. Sehigga nampak 
jelas (Wallahu a’lam) bahwa istilah dakwah adalah yang paling luas dan 
mencakup semua. 
Kisah/Cerita termasuk cara berdakwah yang penting, 11
Jika Sejarah Nabi merupakan kisah yang indah maka ada baiknya 
kita menjelaskan pada bab ini tentang keutamaan Kisah dalam medan 
dakwah.  Allah berfirman:”Maka ceritakanlah kisah-kisah  (ummat 
terdahulu) agar mereka mau berfikir/mengambil pelajaran.”{QS. Al-A’raf: 
176}. 
Kisah memiliki pengaruh yang dahsyat,mampu menyihir,dan jiwa 
begitu terikat dengannya,baik untuk kalangan dewasa maupun anakanak,orang berilmu maupun awam, orang yang modern atau kampungan, 
orang kaya atau miskin. Oleh karena itu cerita sudah ada sejak adanya 
manusia….Maka tidak ada suatu ummat didunia ini kecuali mereka 
memperhatikan cerita-cerita, dongeng, baik cerita itu yang terjadi atau 
hanya ilustrasi/khayalan.dan mungkin atas dasar inilah yang membuat 
periwayatan suatau kejadian dan pemindahannya dalam bentuk dongeng, 
sehinggah dongeng ini menjadi sumber yang dengannya berdiri ilmu 
Sejarah. Ini sangat menyenangkan yang membuat anak-anak tergantung 
kepada nenek mereka yang menghapal berbagai dongeng yang indah dan 
berpengaruh,demikian juga mampu membuat orang tua berkumpul kepada 
(Hukuwati) yang duduk di tanah yang tinggi,dia meceritakan kisah Antarh 
dan Raja Zhohir, mereka membayar dalam pertemuan itu kepada pemilik 
tempat yang telah mengumpulkan mereka. Hal ini yang menjadi sebab 
bermunculannya berbagai kisah dan cerita serta drama, kita tahu 
ketrampilan ini dari barat,yang mana oaring-orang ahli telah menulisnya 
dengan khusus….dan para penerjemah mulai memindahkan kisah-kisah 
yang indah kedalam bahasa kita (Arab), Hal tersebut begitu membekas. 
Sesungguhnya para dai    kepada Allah SWT yang pertama mereka 
membutuhkan cara berdakwah yang baik….mereka terpanggil untuk 
memperbaiki cara mereka dalam menyampaikan dakwah….dan hendaknya 
mereka memilih cara yang lebih mudah diterima oleh jiwa manusia   secara 
umum dan secara khusus pula.adapun kekuatan pemikiran dan cocoknya 
dalam kehidupan,maka hal ini tetap ada dalam Agama yang mengajak 
manusia kepadanya sejak Allah menurunkannya. 
Dan sangat disayangkan bahwa sebagian cara berdakwah bagi para 
du’at begitu terikat,sehinggah menyebabkan cara-cara tersebut bertolak 12
belakang dengan hasil yang diharapkan oleh du’at tersebut….sungguh 
kebanyakan dari cara berdakwah itu membuat manusia lari dan tidak 
mebawa kabar gembira, menjauhkan dan tidak mendekatkan,dan tidak 
memberikan petunjuk….Maka sungguh para du’at sangat butuh untuk 
mengkaji ulang cara-cara berdakwah,dan hendaknya mengambil pelajaran 
dari firman Allah: ”Berdakwahlah kepada jalan Tuhanmu dengan cara yang 
Hikmah    dan memberikan Nasehat yang baik dan berdiskusilah dengan 
mereka dengan baik,sungguh Tuhanmu lebih tahu siapa yang sesat dari 
jalan-Nya dan Dia juga lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” 
{QS. An-Nahl :125}.  
Firman Allah:”Maka dengan Rahmat Allah kamu bebuat lembut kepada 
mereka,dan jika kamu bersikap keras dan hati yang kasar niscaya mereka 
akan meninggalkanmu,maka maafkanlah mereka dan mintakan ampun 
dan bemusyawarahlah dengan mereka dalam urusan,dan jika kamu mau 
melaksanakan sesuatu maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya 
Allah mencintai orang-orang yang tawakal.” {QS. Ali Imran:159}. 
Dan firman Allah kepada Musa dan Harun: ”Pergilah kalian berdua 
kepada Fir’aun sungguh dia telah melampaui batas,dan katakanlah 
kepadanya perkataan yang lembut mudah-mudahan dia sadar dan 
takut”{Toha:43-44}. 
Dan cara yang sangat bermanfaat dalam berdakwah adalah dengan 
bercerita. 
Sebagian besar para du’at bersama kisah dalam masalah besar,mereka 
diantara dua keadaan yang saling berlawanan dan tidak mengetahui 
pertengahan: Mereka yang sama sekali tidak menjadikan kisah sebagai cara 
dalam berdakwah,mereka hanya mencukupkan dengan apa-apa yang telah 
diputuskan dalam islam,hukum-hukum syariat, prilaku yang baik, 
pembicaraan mereka sebagai keputusan yang tetap tidak berubahubah,dan sebagian kadang menyebutkan pembagian-pembagian,macammacam, pemecahan suatu masalah sebagimana yang ada dalam bukubuku fiqih yanv panjang, hal ini bisa membuat jiwa cepat bosan,dan tidak 
mendatangkan manfaat yang diharapkan. 13
Dan para du’at yang lain begitu tergantung dengan kisah-kisah yang 
tidak benar, Israiliyaat yang dusta,sesuatu hayalan dan karangan,dan 
pembicaraan mereka dipenuhi dengan hal ini, jelas akan menyebabkan 
kesalahan dalam memahami islam, menggiurkan manusia,  dan 
menjauhkan mereka dari jalan kebenaran. 
Sungguh suatu kisah jika dibangun dari sesuatu yang benar dan masuk 
akal,maka akan membuat orang yang mendengar befikir akan apa yang 
menjadi sumber kisah tersebut,dan menyebabkannya terpengaruh dengan 
kisah tersebut sehinggah dia merasa cukup dengan apa yang kita ceritakan 
tanpa harus dinasehati dan di arahkan.Bahkan membuat dia cukup 
dengan pemikiran seakan-akan dia sendiri telah sampai kepada kisah 
tersebut tanpa pengaruh dari yang lain…dan hal ini yang menyimpan 
keutamaan kisah dalam berdakwah kepada Allah. Demikian itu karena jiwa 
terkadang tidak siap menerima nasehat,apalagi kalau orang yang memberi 
nasehat itu jauh dari cara yng hikmah. Adapun kisah maka jika dia 
memikirkan kejadian-kejadiannya dan menikmatinya, niscaya membuat 
seseorang akan memikirkan pelajaran-pelajaran dari kisah tersebut. 
Sungguh kisah yang mengandung pelajaran seorang yang suka 
berdusta dan menyakiti maanusia, lalu engkau membicarakan tentang 
tanggapan orang-orang terhadapnya, dan juga akibat-akibat yang 
dihadapinya suatu waktu jika manusia mengetahui perbuatannya, 
bagaimana cara menghilangkan pentyakit ini,,,sungguh kisah seperti ini 
yang diceritakan seorang dai membuat orang yang mendengarnya merasa 
cukup dengan pemikirannya, seakan-akan pemikiran tersebut kita ambil 
dari dirinya sendiri. 
Maka  dia akan mengulang-ulang dalam dirinya bahwa berkata dusta 
adalah perbuatan yang rendah, dan dia menyebabkan kesengsaraan bagi 
pelakunya, dan juga menyebakan manusia akan lari dari pendusta… dan 
juga dusta bisa menyebabkan pelakunya menghadapi berbagai 
musibah,kesengsaraan,,,dan orang yang selamat darinya jauh dari 
musibah-musibah dan dia akan benar-benar meninggalkan dusta. 14
Sungguh perasaan cukup yang membuahkan bagi pendengar kisah adalah 
apa yang kita dapatkan dalam Firman Allah: ”Maka ceritakanlah Kisahkisah semoga mereka mau berfikir.” {QS. Al-A’raf:176}. 
Dan juga Firman Allah:”Sesungguhnya dalam kisah-kisah para Nabi 
adalah pelajaran bagi orang-orang yang berakal,Alqur’an itu bukanlah 
suatu perkataan yang dibuat-buat,akan tetapi   kebenaran dari Allah SWT, 
dan sebagai penjelas bagi segala sesuatu dan Petunjuk serta rahmat bagi 
orang-orang yang beriman.” {QS. Yusuf: 111}. 
Sungguh dalam kisah para Nabi bersama kaumnya pelajaran bagi 
orang-orang yang berakal,dan kenyataan ini ditetapkan Al-Qur’an, dan bagi 
para dai kepada Allah untuk memahami dengan baik agar mereka dapat 
menggunakan hal ini dalam berdakwah….memang…dalam kisah ada 
pelajaran tanpa diragukan lagi,dan akan semakin besar pelajaran yang 
diambil takala orang yang menceritakannya mampu menyampaikannya 
dengan baik,dan cara penyampainnya dan bagaimana membuat para 
pendengar tertarik untuk mengikutinya,dan bagaimana perhatiannya 
dengan hubungan kenyataan hidup dan kisah tersebut. 
Adapun sumber-sumber kisah sangat banyak…Sungguh dalam 
kehidupan sehari-hari mengandung kisah yang sangat membekas,yang 
membuat hayalan tidak bisa mendatangkannya dengan 
mendekatkannya,petunjuk-petunjuknya,dan menhukuminya….dan 
seandainya para pembaca yang terhormat mau kembali melihat kepada diri 
mereka tentang apa yang mereka hadapi dari kejadian-kejadian 
nyata,sungguh mereka akan mendapatkan nahwa bagi mereka ada kisahkisah yang banyak yang tidak ada lebih indah dari kisah tersebut dan lebih 
bermanfaat dan lebih membekas darinya..dan pada berita-berita di koran 
adalah kisah-kisah nyata yang tercatat…dan semua itu dari kehidupan. 
Dan buku-buku sejarah masa lalu dan sekarang penuh dngan kisahkisah yang menyentuh,dan juga buku-buku biografi penuh dengan kisahkisah yang indah,dan buku-buku Adab juga terdapat kisah-kisah yang 
sangat banyak.dan sebelum itu semua maka kitab Allah SWT terdapat 
kisah-kisah yang penuh dngan nasehat-nasehat dan pelajaran,dan 
demikian juga Sunnah Rasulullah SAW dan sejarahnya yang mulia. Dan 15
bagi seorang dai hendaknya memilih dari sumber-sumber kisah yang 
banyak ini untuk membantunya dalam berdakwah,dan ketika dia mengikat 
manusia dengan dua hal maka itu lebih memudahkan dalam keberhasilan 
dan pengaruh. 
Dan kedua hal ini adalah: 
Kisah-kisah religius yang benar dari Al-Qur’an,dan sunnah dan sejarah. 
Maka keinginan-keinginan agama berkembang dalam diri-diri masyarakat 
kita yang sudah menerima dengan baik. Dan menghubungkan mereka 
dengan kenyataan hidup,dan membawakan contoh-contoh yang hidup dan 
sesuai dengan apa yang mereka rasakan dan kebiasaan- kebiasaan mereka. 
Sungguh bagi para dai    hendaknya memilih dari kisah-kisah yang benar 
yang berpengaruh yang mampu memberikan perasaan cukup dalam jiwa 
siapa yang mendengarkannya. 
Dan hendaknya mencari kisah-kisah yang benar, karena banyak 
kisah yang diceritakan para pemberi nasehat hanya karangan yang banyak 
kesalahan-kesalahan,dan kebohongan yang jauh dari islam dan 
tujuannya,sehinggah akibatnya sebaliknya. 
Kita inginkan para daiI berhasil dalam dakwahnya…dan dari hal penting 
yang menyebabkan keberhasilan dalam dakwah adalah hendaknya 
perkataannya menyenangkan dan bermanfaat,  dan tidak boleh 
menengelamkan diri dan orang lain dalam pembicaraan yang hanya teori 
belaka,karena jika dia melakukan hal itu maka para pendengar berharap 
dan membuat mereka lari,dan bisa jadimuncul kebosanan dalam perkataan 
yang dipenuhi dengan kisah-kisah dalam Al-Qur’an atau sunnah dan 
sejarah Nabi,lalu dia menaggapinya atau kisah-kisah nyata. 
Dan juga dari sebab-sebab keberhasilan bagi seorang dai jika dia 
menentukan bagi para pemuda secara khusus dan bagi para mad’u secara 
umum,untuk membantunya dalam mencapai keinginannya,seperti 
menyibukkan bagi pemuda dengan bacaan-bacaan yang dia anjurkan, dan 
masuk pada kesempatan ini dengan memberikan semangat agar membaca 
kisah-kisah islamiyah yang membekas,dan kalo mampu dia bagikan bagi 
mereka yang rajin hadiah maka sungguh sangat baik. 16
Dan disini saya mengajak orang-orang yang punya kemampuan 
dalam mengangkat pemikiran Islam, agar mereka mau menyampaikan 
kepada manusia apa yang bisa dari kisah-kisah…sungguh hendaknya bagi 
mereka 
Menghilangkan kemalasan dan ketidakpedulian;karena zaman tidak 
menunggu orang yang suka menunda-nunda dan merasa berat,sungguh 
kita dalam peperangan dengan keburukan,maka harus ada kerjasama 
dalam berbagai bidang untuk memenangkan kebenaran dan kebaikan,dan 
menghadapi kebatilan dan kejahatan,dan siapa yang mengajak kepadanya. 
Dan hampir saya katakan bahwa menulis adalah kewajiban bagi setiap 
orang yang mampu dan punya keahlian jika memang mereka benar-benar 
mau mendirikan Islam. 
Hendaknya bagi mereka menundukkan kelebihan-kelebihan dan 
kekuatan-kekuatan ini untuk kebaikan Islam melalui kisah. Bukankah 
suatu yang sangat disesalkan bahwa kita mendapati banyak orang-orang 
rusak dan jatuh kedalam keburukan mereka memanfaatkan kisah untuk 
menyebarkan kehinaan mereka dan kesesatan lebih luas penggunaanya di 
kalangan pemuda dan pemudi?! 
Sungguh kamu melihat mereka dalam kisah-kisahnya menuduh  
kemunduran masyarakat terjadi di negara islam    karena Islam…..dan 
mereka tahu bahwa Islam bersih dari hal itu…bahkan kemunduran ini 
tidak terjadi karena islam menghidupkan di sebagian besar rumah-rumah 
kaum muslimin sejak dulu. 
-Saya mengetahui ada satu rumah yang telah berjalan 50 tahun di 
negara islam,dijadikan pusat di jalan kota,dan mulai menebarkan kisahkisah yang diterjemahkan dari bahasa Rusia,dan kisah-kisah ini 
menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial dari sisi pemikiran 
komunis,dan juga menyebarkan kisah-kisah yang diterjemahkan dari 
bahasa Eropa,jika buku tersebut bagi orang-orang komunis dan berjalur 
kiri maka dicetak dengan cetakan yang bagus,dan di keluarkan dengan 
sangat menarik. 
Dan tidak sorang pun dari orang-orang baik kaum Muslimin yang 
mau memperhatikan rumah ini dan pekerjaanya, dan tidak terlintas dalam 17
pikiran seorangpun    para pemikir dari musuh komunis…bahkan mereka 
menganggap rendah jika disebutkan hal itu,dan bahkan mengejeknya dan 
siapa yang yang memperingatkan darinya,dan belum berlalu masa yang 
panjang sehingga jelaslah pengaruh dan akibat dari rumah tersebut dengan 
jalan kisah….Jika dikembangkan untuk menerima pemikiran kiri, sehingga 
muncul generasi yang menerima pemikiran tersebut,dan diketahui akibat 
pemikiran dan kisah setelah berlalu waktu. 
Saya sebutkan hal ini untuk menjelaskan bagaimana pentingnya 
kisah dan pengaruhnya pada jiwa dan pemikiran,dan seandainya para 
pemikir dari musuh-musuh komunis mau menghadapi ini,maka 
seharusnya bagi mereka bergerak untuk menghadapi penyesatan dan 
pengaruh serta membuka dan menjelaskan kesesatannya,dan hendaknya 
mereka membagun Rumah-rumah islam untuk menyebarkan kisah-kisah 
islam yang punya tujuan….karena pemikiran hanya bisa dilawan dengan 
pemikiran….dan tidak ada tempat bagi kegelapan jika kita sebarkan 
kebenaran…dan sungguh lilin yang satu dalam satu ruangan bisa 
menghilangkan kegelapan, dan kita juga melihat bahwa mereka cenderung 
dalam kisah-kisahnya    tentang hubungan lawan jenis,percintaan,maka 
mereka menyebarkan perasan-perasan hati dan kejadian-kejadian 
penghiantan suami istri,yang membuat orang yang membacanya tertarik, 
dan kenyakan orang yang menjalankan hal ini adalah yang bepemikiran 
kiri dan merusak yuang kita sudah sebutkan,demikian itu karena kisah 
seperti ini memberikan andil bagi orang yang sudah terbius dan 
jatuh…Sungguh banyak buku cenderung menghabiskan usaha untuk jenis 
ini dari kisah-kisah,dan berbagai macam cara maka mereka merusak 
akhlak anak-nak kaum muslimin dengan kerusakan yang besar. 
Dan merusak manusia dengan jalan pemuasan nafsu menjadikan 
jalan kehancuran pemikiran islam,sehinggah merubahnya dengan 
pemikiran yang rusak yang tidak ada  bandingannya. 
Sungguh musuh-musuh islam menjadikan kisah sebagai alat untuk 
mengajak manusia kepada kesesatan mereka,dan mereka menghancurkan 
dengannya hukum-hukum islam dan syariatnya,dan mempengaruhi 18
keyakinan manusia akan kebenaran islam.maka apakah kita menyadari 
kenyataan ini?dan apakah kita berbuat untuk merubahnya? 
Sungguh menulis kisah keberhasilan,dari sisi kesenian dan islamiyah,bisa 
jadi lebih baik dari penyampaian khutbah 100 kali. 
Sungguh orang-orang yang ahli banyak, namun mereka butuh untuk 
diberikan semangat. Bagi pemilik koran-koran dan majalah islamiyah 
hendaknya mereka membuka pintu hati koran dan majalah mereka untuk 
kekuatan yang akan tumbuh ini. Pemikir Islam agar mendukung kekuatan 
ini dan memperbaikinya dan mengambil dengan tangantangannya,sehinggah mampu menutupi kekosongan yang besar yang 
bergerak dalam penyebaran bagi kaum Muslimin sekarang…Hendaknya 
kita membaca dengan tadabur dan perhatian firman Allah:”Sesungguhnya 
pada kisah-kisah terdahulu ada pelajaran bagi orang-orang yang berakal”. 
{QS. Yusuf: 111}. 
Beberapa kisah yang diriyatkan dalam kitab-kitab Hadits Nabi….. 
Saya ingin meletekkan dihadapan pembaca beberapa kisah nabawiyah yang 
diriwayatkan dalam kitab “Riyadussholihin,” oleh Imam Nawawi. Saya telah 
memilih kitab ini karena Hadits-hadits yang beliau pilih Shoheh atau 
Hasan, dan kitab ini mudah dan dicetak dengan berbagai cetakan dan dia 
ada di perpustakaan seorang ‘Alim dan penuntut ilmu dan selainnya 
   
1. Cerita para penghuni gua…..dalam keikhlasan. 
2. Cerita seorang laki-laki dengan untanya yang hilang….dalam Taubat. 
3. Cerita seorang lelaki yang telah membunuh 100 jiwa…dalam Taubat. 
4. Cerita tiga orang sahabat Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam …dalam 
Taubat. 
5. Cerita seorang penyihir,Raja dan anak laki-laki….dalam kesabaran. 
6. Cerita Abu Tolhah dan Ummu Sulaim….. dalam kesabaran. 19
7. Cerita seorang Nabi dan harta rampasan….dalam kebenaran. 
8. Cerita seorang yang berpenyakit kulit,yang botak dan yang buta…..dalam 
pengawasan. 
9. Cerita seorang lelaki yang memberi minum anjing….tentang   penjelasan 
bahwa jalan-jalan kebaikan sangat banyak. 
10. Cerita Nabi Adam,Nabi Ibrahim, dan Nabi Muhammad …..dalam 
penjalankan Amanah. 
11. Cerita juraij….tentang keutamaan kaum muslmin yang lemah. 
12. Cerita Arrahiim …dalam berbakti kepada orang tua. 
13. Cerita Zainab istri Ibnu Mas’ud….dalam taat kepada orang tua. 
14. Cerita Uais Alqorny alyamany….dalam mengunjungi orang-orang baik. 
15. Cerita Umar bin ‘Abasah ….dalam pengharapan. 
16. Cerita laparnya Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar serta 
Umar Radiyallahu ‘anhuma ….tentang keutamaan lapar. 
17. Cerita Abi Hurairah dan susu….tentang keutamaan lapar. 
18. Cerita ikan yang besar…..tentang keutamaan lapar. 
19. Cerita makannya ahli khandak dari makanan jabir….tentang 
keutamaan lapar. 
20. Cerita makan yang banyak dari makanan Abu Tholhah…tentang 
keutamaan lapar. 
21. Cerita awan yang menurunkan hujan atas kebun seseorang….dalam 
keutamaan kedermawanan dan baik hati. 
22. Cerita seorang lelaki yang memberi makan tamunya dari makan anakanaknya…tentang mengutamakan orang lain. 
23. Cerita Ayub dan Emas….dalam masalah berlomba-lomba untuk urusan 
akhirat. 
24. Cerita penawaran Umar anaknya Hafsah kepada Abu Bakar dan 
Utsman….dalam hal penjagaan rahasia. 
25. Cerita Abu Hurairah dan Syetan….Dalam masalah keutamaan sebagian 
ayat dan surat. 
26. Cerita sorang lelaki yang membeli rumah dan mendapatkan didalamnya 
ada guci yang berisi emas….tentang keutamaan  mengembalikan hak orang 
lain. 20
27. Cerita    dua orang wanita yang salah satu anak mereka dimakan 
beruang….dalam masalah mengembalikan hak orang lain. 
28. Cerita manusia di padang Mahsyar dan Syafaatnya Nabi …dalam 
masalah hak. 
29. Cerita Ismail dan Ibrahim di Makkah….tentang hak dan kewajiban. 
30. Cerita mimpi nabi Sallallahu ‘alaihi Wasallam dalam masalah haramnya 
berdusta. 
31.  Cerita seorang wanita yang masuk neraka karena sebab 
kucing….tentang larangan menyiksa hewan. 
         
Sesungguhnya pegaruh sifat pribadi bagi manusia suatu hal yang lumrah dan 
nampak adanya,tidak ada perbedaan dikalangan para ahli,dan sungguh pada 
kepribadian yang besar,dan pemimpin yang besar sangat berpengaruh terhadap 
tersebarnya semboyan-semboyan,dan berdirinya suatu Negara,dan tertanamnya suatu 
idiologi yang dibawah oleh kepribadian dan pemimpin itu.Dan kita tidak bisa 
menjelaskan dengan rinci antara sebab-sebab kekuatan dan keberhasilan dalam 
pemikiran saja,dan antara kebutuhan akan seorang pemimpin yang besar yang 
mampu menyaukan hati. 
Maka suatu kekuatan besar mampu megambil akal dan pemikiran orang 
banyak,dan penjelasan yang gamblang mampu menyihir setiap orang.Rasulullah S
bersabda: ”Sungguh penjelasan adalah sihir.” Dan sifat yang baik menyebabkan orang 
simpatik kepadanya. Bahkan semboyan-semboyan yang berdiri atas pondasi yang 
menolak sifat-sifat seseorang ,dan meremehkan dasarnya dalam masyarakat maka 
tidak menjamin terbentuknya para pribadi-pribadi yang handal dan pemimpin yang 
mampu melebihi gerakan-gerakan yang tetap sehiggah dia mampu menempuh jalan 
keberhasilan sementara.Dan demikianlah jelas bagi seorang yang mempelajari 
gerakan-gerakan kemasyarakatan dan gerakan politik akn nampak besarnya 
pengaruh suatu kepribadian pemimpin dalam semboyan-semboyan bagaimanapun 
hakikat semboyan tersebut. 
Sungguh merupakan karunia Allah bagi kita dan bagi seluruh dunia bahwa 
semboyan Islam telah mencakup semua pemikiran yang benar dan sesuai dengan 
kehidupan dan menyeluruh semua sebab kekuatan dan keberhasilan,dan kepribadian 
yang besar adala pada diri Rasulullah Sallalahu ‘alaihi wasallam. Sungguh  Beliau 21
merupakan pahlawan yang terbesar bagi manusia dalam sejarah,kita katakan 
demikian atas dasar Al-Qur’an yang tidak mampu dirubah dari segala hal, Allah Ta’ala 
berfirman: ”Sesungguhnya telah datang kepada kamu seorang  Rasul dari kaummu 
sendiri,berat terasa olehnya penderitaanmu,sangat menginginkan(keimanan dan 
keselamatan) bagimu,amat belas kasihan dan penyayang terhadap orang-orang 
mukmin. 
Firman Allah yang lain: ”Dan Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akan 
Aku tetapkan Rahmat-Ku kepada orang-orang yang bertaqwa,yang menunaikan 
zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami (yaitu) orang-orang 
yang mengikuti Rasul,Nabi yang Ummi yang( namanya) yang namnya mereka dapati 
tertulis dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka,  yang menyuruh mereka 
mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar 
dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka 
segala yang buruk dan membuang dari meeka beban-beban dan belenggu-belenggu 
yang ada pada mereka.Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al
Qur’an),mereka itulah orang-orang yang beruntung. {Al-A’raf: 156-157}. 
Firman Allah: ”Hai Nabi,sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi 
saksi,dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.Dan untuk jadi 
penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang 
menerangi”. {Al-Ahzab:45-46}. 
Firman Allah: ”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang 
agung”.{Al-qalam:4}. Dan sungguh orang-orang yang hidup dan bergaul dengannya 
telah menyaksikan semua itu dan siapa saj yang datang setelah mereka dari 
pengikutnya ataupun yang menentangnya,iya sungguh orang-orng yang tidak 
memeluk islampun menyaksikan sifat beliau yang mulia. 
Dan sungguh telah ditulis berbagai tulisan yang mengumpulkan perkataan 
mereka,dan kita bisa sebutkan bahwa sebagian mereka adalah musuh islam,namun 
mereka tidak bisa berbuat kecuali mengakui keagungan Rasul  yang mulia ini.
Contoh tulisan tersebut adalah:karangan syek Ahmad bin Hajar(Qodhi 
Qatar),dengan judul: ”Agama  Islam dan Rasul dalam pandangan pertengahan  
antara Timur dan Barat.” Cetakan pertama 1397 H. 22
Juga tulisan yang dikeluarkan oleh lembaga Attamadun al-Islamy di 
Damaskus dengan judul:”Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,perkataan-perkataan para 
peneliti dan ahli adab nashara yang bersikap pertengahan.”  Dicetak di percetakan 
Atturqy Damsyik,1384 H/1964 M. 
Dan tulisan yang dikeluarkan oleh Syek Husain Abdullah Basalaamah,dengan judul:
”Islam dalam padangan ilmuan  
barat”.dan juga tulisan yang dikeluarkan oleh WAMY dengan  
judul:”Mereka berkata tentang Islam”pengarang :Imaduddin kholil. 
Sungguh telah terkumpul dengan karunia Allah SWT pada dakwah Islam  semua 
sumber-sumber keberhasilan, maka Allah menentukan baginya dan bagi orang yang 
berjalan diatasnya kemenangan dan kesuksesan,dan jalan yang paling penting 
adalah Taufik Allah dan Pertolongan-Nya dan kepribadian pemimpin yang agung 
Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam. 
Maka mari kita mengnal kepribadian yang besar ini,dengan membaca 
perjalanan hidupnya yang mulia sallalahu ‘alaihi wasallam,Dan kita berbuat sesuatu 
yang dapat memelihara nasehat-nasehat beliau dalam Sunnahnya   yang suci,hidup 
dalam hati dan akal kita,dan menjadi petuntuk bagi kita dalam mengarungi 
kehidupan. 
Sungguh kita tidak akan mendapatkan seorangpun dalam sejarah manusia 
Pemimpin maupun pejuang yang menyamai Nabi kita Muhammad SAW,  atau 
mampu mendekati ketinggian akhlak yang beliau contohkan…..Sungguh Allah SWT
telah menciptakannya dengan sempurna dan di pelihara serta dilindungi dan di 
tolong lalu dimuliakannya dengan kenabian dan kerasuan,sungguh telah berkumpul 
pada pribadi ini kepemimpinan yang agung, kemuliaan dan prilaku yang suci dan 
kenabian serta kerasulan dan kebesaran. 
Sejarah Rasulullah SAW  lembaran yang senantiasa bersinar pada sejarah 
kemanusiaan.  Martabat kemanusiaan terangkat dengannya yang    belum pernah 
seorangpun sebelumnya yang mampu berbuat seperti itu dan  tidak akan ada 
manusia setelahnya yang mampu berbuat sepertinya selama-lamanya. 
Sungguh sejarah Rasulullah SAW telah menjadi menara yang memanjang di  atas 
kafilah kemanusiaan yang kebingungan dan sekarang menjadi penjaga kehancuran 
yang disebabkan oleh penolakkannya dibelakang syubhat-syubhat dan syahwat,
menara yang menyinari kepada jalan petunjuk dan kesucian serta keistiqamahan.23
Dan sejarah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasllam adalah pelaksanaan dari Pokok
pokok islam,kamu akan dapatkan dasar-dasar islam tersebut hidup ditempat 
dimana kamu menyaksikan kejadian-kejadian yang menyebabkan munculnya 
contoh yang baik dalam hidup.akan seimbang didalamnya keinginan-keinginan 
materi dan sprituil,juga dunia dan akhirat seimbang karena tidak boleh melupakan 
yang satu dari yang lain. 
Oleh karenanya maka mempelajari sejarah Nabi adalah suatu keharusan bagi setiap 
da’i muslim.  
Sesungguhnya Rasulullah sallallhu ‘alaihi wasallam adalah panutan utama bagi 
setiap muslim baik yang awam maupun para dai. Allah berfirman: ”Sungguh telah 
ada pada diri Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu  (yaitu) bagi orang yang 
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut 
Allah”.{Al-Ahzab:21}. 
Dan tidak akan sempurna ketauladanan kita kepada beliau ketika 
belum jelas sejarahnya ditelinga-telinga orang yang memberi 
petunjuk.Sungguh penyampaian seorang da’i tentang kejadian-kejadian 
sejarah dalam medan dakwah menjelaskan bahwa betapa hukum-hukum 
syariat dan dasar-dasar agama islam yang menyeluruh merupakan 
kenyataan yang bisa dirasakan dalam kehidupan yang penuh kebahagiaan 
dimasa hidupnya Rasulullah SAW yang merupakan masa yang terbaik 
menurut sejarah. Sungguh sejarah Nabi menjamin kepada kita kejelasan 
dalam sikap pertengahan yang mana dengannya hidup dasar-dasar Islam, 
dan menjelaskan bagaimana begitu cepatnya dalam pergerakannya 
mengubah wajah dunia dalam waktu yang begitu singkat.sungguh sejarah 
menumbuhkan semangat dalam dakwah, dan membangunkan bagi 
manusia keinginan dalam beragama yang mulia, dan membersihkan 
dakwah dari kegersangan dan teori belaka. Sungguh kenyataan kaum 
muslimin sekarang sangat menyakitkan dikarenakan jauhnya mereka dari 
agama, dan mereka sangat membutuhkan perbaikan yang menyentuh hatihati mereka yang paling dalam sehinggah merubah apa yang telah ada 
dalam diri dan pikiran mereka 
Dan sungguh kabar-kabar gembira tentang kebaikan,dan tandatanda kemajuan mulai nampak dari waktu kewaktu membawa cita-cita,dan 24
meghidupkan hati yang telah mati,dan menghidupkan semangat,dan 
menggugah untuk beramal,dan kabar-kabar gembira ini menunggu orangorang yang akan mendukungnya dan mengarahkannya serta 
mengambilnya dengan penuh perhatian,demikian ini dan yang terpenting 
dari cara ini yaitu diutus kaum yang terbelakang,dan menyebarkan   hidup 
yang dasarnya lemah,dan menghidupkan kepahlawanannya dalam 
pemikiran anak-anak kaum Muslimin,dan memberikan semangat kepada 
mereka untuk mengikuti dengan usaha dan pengorbanan untuk 
menyempurnakan apa yanag telah dibangun oleh para pendahulu,dan jika 
kita mau memperhatikan dalam kepahlawanan kita,,maka kita tidak akan 
mendapatkan sebagaimana pada sejarah Nabi dalam hal ini secara mutlak. 
Oleh karena itu bagi para pemikir,dan para penulis hendaknya 
mencintai Sejarah Nabi sebagaimana mestinya dan memperhatikannya dan 
mempelajarinya-mereka seharusnya menyampaikan kepada manusia 
dengan cara yang baik dan menarik—dalam Ceramah-ceramah, khutbah, 
Ta’lim-ta’lim, dan tulisan, pembicaraan dalam radio, dan seminarseminardi TV, dan dengan cara penyajian kisah, semua itu dengan 
memanfaatkan semua cara yang bisa dilakukan. Berkata Abdurrahman 
‘azzam: ”Kepahlawanan adalah siapa yang mampu memberikan pengaruh 
yang luas dengan kekuasaannya….mereka itu yang muncul dalam sejarah 
manusia,dan mereka itu yang berbuat maslahat yang kekal dan 
berbekas,dan paling agung dari mereka adalah Nabi Muhammad SAW. 
{Pahlawan para Pahlawan: 5}. 
Sesungguhnya sisi dakwah kepada Allah dari Sejarah Nabi mencakup 
sejarah seluruhnya,karena Rasulullah sebagai saksi,pembawa kabar 
gembira,pemberi peringatan,dan peyeru kepada Allah…bahkan beliau 
sebagai pemimpin para du’at,Firman Allah: ”Wahai Nabi sungguh kami 
telah mengutusmu sebagai saksi,dan pemberi kabar gembira, pemberi 
peringatan dan penyeru kepada Allah dengan izin-Nya dan lentera yang 
menerangi.” {Al-Ahzab:45-46}. 
Dari ‘Athaa Bin Yasar beliau menemui Abdullah bin umar bin ‘ash 
lalu saya katakan`: beritahukan kepada saya tetang sifat-sifat Rasulullah 
dalam Taurat? Maka beliau menjawab baiklah,sungguh sifal Nabi ada 25
diTaurat seperti dalam Al-qur’an;” Wahai Nabi sungguh kami telah 
mengutusmu sebagai saksi dan pembawa kabar gembira,pemberi 
peringatan”Penjagaan bagi orang0oarang ummi,engkau hamba dan RasulKu,dan Aku menamai kamu orang yang berserah diri,kamu tidak keras lagi 
kasar,dan tidak membalas kejelekan dengan kejahatan,alan tetapi 
memaafkan dan mengampuni,dan Allah tidak akan mewafatkannya hingga  
agama yang mulia ini berdiri dengan kokoh,dengan mereka mengatakan: 
”Tidak ada sembahan yang hak kecuali Allah” maka Allah membukakan 
dengannya mata-mata yang buta, dan telinga yang tuli, dan hati yang lalai”. 
{H.R: Bukhary No. 4838, dan Ahmad 2/174}. 
Sifat ini sesuai dengannya SAW, dan Ibnu Abi Hatim juga 
meriwayatkan-dan Ibnu Katsir meriwatkan darinya dalam Tafsirnya-ayat ini 
adalah dalil yang bagus,dari wahab bin munabih yang maknanya benar 
kita sampaikan disini karena benar maknanya,dan sifat yang pantas bagi 
Rasulullah  
Sebagai dai dan rasul, Wahab berkata: ”Sungguh Allah SWT telah 
mewahyukan kepada Nabi dari kalangan para Nabi Bani Israil:….Saya akan 
mengutus seorang yang Ummi, saya akan mengutusnya sebagai pembawa 
kabar gembira dan bukan yang kasar lagi keras,jika dia melewati satu 
cahaya lampu maka tidak padam karena tenangnya,dan jika berjlan diatas 
atap maka tidak terdengar suara kakinya. Saya mengutusnya sebagai 
pemberi kabar gembira dan peringatan,dia tidak berkata khianat. Saya 
membukakan dengannya mata-mata yang tertutup,dan telinga-telinga yang 
tuli, saya mendukungnya dalam semua urusan yang baik,dan saya berikan 
kepadanya semua makhluk yang mulia,dan saya jadikan ketenangan 
sebagai pakaiannya,dan kebaiakan sebagai syiarnya, dan Taqwa dalam 
sebagi hatinya,dan Hikmah perkataannya,dan benar serta jujur sebagai 
kebiasaannya,dan maaf dan kebaikan sikapnya,dan syariatnya benar,dan 
keadilan jalannya, dan petunjuk sebagai imamnya, dan Ahmad namanya, 
dia penyebab adanya hidayah setelah kesesatan,dan menyatukan manusia 
setelah terpecah belah,dan dengannya disatukan manusia setelah terpisahpisah,dan hati-hati yang berbeda dan hawa nafsu yang bermaca-macam, 
dan sebagi penolong bagi manusia yang dalam kerusakan yang besar,dan 26
beliau diketahui setelah dilupakan,dan dengannya diperbanyak pengikut 
setelah sedikit, dan dijadikan ummatnya yang terbaik dikeluarkan kepada 
manusia mereka saling menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari 
kemungkaran,mereka orang-orang yang bertauhid,  beriman dan 
ikhlas,membenarkan apa-apa yang dengannya diutus Rasulullah, dia 
mengajarkan kepada ummatnya mensucikan Allah dan memujinya, dan 
membesarkan-Nyam,  dan Mentauhidkan-Nya,  dalam masjid-masjid 
mereka,perkumpulan-perkumpulan, tempat-tempat tidur, dan tempat 
tinggal, mereka shalat kepada-Ku dalam keadaan berdiri dan duduk, 
mereka berperang di jalan Allah SWT dengan berbaris-baris, mereka keluar 
dari rumah-rumah mereka untuk mencari keridhaan-Ku, mereka 
membersihkan wajah-wajah dan anggota badannya,pengorbanan mereka 
dengan darah,dan kitab mereka dalam hati. Para ahli ibadah pada malam 
hari, dan pejuang pada siang hari,dan Saya jadikan bagi keluarga dan 
keturunannya orang-orang yang pertama masuk islam dan membenarkan 
kenabiannya dan para syuhada’ serta orang-orang shaleh, 
Ummatnya setelahnya akan mendapat hidayah pada kebenaran,dan 
tetap dengannya, Saya akan muliakan orang-orang yang menolong mereka. 
Saya mendukung siapa yang mendoa’akan mereka, dan saya mengancam 
dengan keburukan orang-orang yang menentang mereka dan menyakiti 
mereka,atau orang-orang yang mau merampas apa yang ada dalam 
kekuasaan mereka, saya jadikan pawaris bagi Nabi mereka, dan para dai 
kepada Tuhan mereka,saling mengajak kepada kebaikan dan melarang dari 
keburukan, dan mendirikan shalat dan membayar zakat, menunaikan 
janji-janji mereka.” {Lihat Ibu Katsir.dalam tafsir surat Al-Ahzab ayat: 45-
46}. 
Sungguh perkataan yang bagus…disebutkan disitu sebagian dari 
sifat Nabi SAW dalam berdakwah,dan juga disebutkan keutamaannya yang 
agung bagi ummatnya yang Alah berikan petunjuk dengannya,juga 
disbutkan sifat-sifat para du’at yang benar dalam mengikuti Beliau. 
Memang Sejarah nabi memberikan gambaran dalam pelaksanaan 
dasar-dasar islam, oleh Rasulullah sebagai makhluk terbaik Sallallahu 
‘alaihi waasalam. 27
Sungguh kita dapatkan dari sejarah beliau yang hidup dan bersinar Dasardasar Islam….sungguh perkataan teori kadang cukup memuaskan tatkala 
dibarengi dengan kebenaran, dan tatkala penyampaiannya sesuai,dan 
orang-orang yang mendengar 
kannya mengerti dan paham,namun dia tidak melahirkan bagi seseorang 
semangat,dan tidak menceritakan keinginan dan usaha untuk 
menjalankan pokok dari pembicaraan tersebut, adapun jika ditopang 
perkataan tersebut dngan kenyataan yang terjadi yang mapak dengannya 
dasar-dasar Islam, dan memunculkan contoh teladan di antara manusia 
yang mereka lihat dan saksikan dalam kehidupan,maka sungguh yang 
demikian itu akan membuat jiwa tertarik dan terpesona untuk 
melaksanakan kebaikan dan melararang kejahatan, dan menampakkan 
kebenaran dan menghancurkan kebathilan.  
Sungguh Sejarah Nabi telah menutupi kekurangan dalam hal ini 
yang tidak dapat ditutupi dengan yang lain…hal ini disebabkan karena 
memunculkan dasar-dasar Islam dan pandangan-pandangan Islam pada 
berbagai sisi dalam kehidupan begitu jauh dari kenyataan yang sulit bagi 
manusia untuk mendapatkan rahasia dari pada rahasia-rahasia 
syariat,dan kekhususan kekhususannya. 
Sungguh Syariat ini satu-satunya peraturan yang mengumpulkan 
antara kenyataan dan percontohan,dan dia merupakan jalan keluar dari 
berbagi masalh yang dihadapi manusia baik yang nampak maupun yang 
tidak. Untuk mendapatkan kekhususan ini mengharuskan manusia 
berkeyakinan yang kuat bahwa syariat ini diturunkan dari sisi Allah tanpa 
keraguan,dan membuat dia bisa mendapatkan keagungan syariat ini dalam 
hal pemikiran, prilaku, ekonomi, politik, ibadah dan hukum. 
Sungguh mempelajari sejarah dan mempraktekkannya dan 
memahaminya cukuplah sebagai penjelas dari ruhani yang tinggi yang 
dengannya berdiri dasar-dasar Islam hidup dan senantiasa 
berpengaruh,sehinggah menjadi pondasi berdirinya Negara dan bangsa 
yang mana dalam hal ini tercapai pembinaan dan saling menolong dalam 
mengikuti dan mencontoi Rasulullah. 28
Sesungguhnya Sejarah Nabi menjelaskan sifat-sifat yang penting dan 
pokok yang mesti ada bagi setiap dai, dan sifat-sifat tersebut banyak sekali 
di antaranya: 
1}. ILMU 
Sungguh Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya hukumhukum Agama,dan mengajak mereka belajar dengan perkataan dan 
perbuatan, sebagian Sabda Beliau dalam masalah belajar: Sabda Nabi 
SAW: ”Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah.” 
{H.R:Ibn Majah no 224},juga Sabda Beliau: ”Barang siapa yang menempuh 
suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah SWT akan memudahkan baginya 
jalan ke surga.” {H.R.Muslim no 2699, Abu Dawud no 4946, dan Turmudzi 
no 1930}. Dan sabda Beliau: ”Ulama’ adalahpewaris para Nabi dan sungguh 
para Nabi tidak mewariskan Dirham maupun dinar,namunmereka 
mewariskan Ilmu,maka barang siapa yang mengambil warisan itu sungguh 
dia telah mengambil bagian yang besar.” {HR. Abu Dawud no 3641,dan 
Turmudzi no 2682,dan Ibnu Majah no 223,dan Ahmad no 5/196}. 
Dan contoh perbuatan Beliau Sallallahu ‘alaihi wasallam adalah 
anjuran beliau dalam mempelajari sholat untuk dikerjakan sebagaimana 
dalam Sabdanya:”Sholatlah kalian sebagaimana saya sholat”{H.R Bukhari 
no    6008,dan mempelajar tata cara pelaksanaan haji dengan perbuatan 
sebagaiman hadits Beliau: ”Ambillah dariku tata cara pelaksanaan haji.” 
{HR. Muslim No 1297, Abu Dawud No 1970), dan anjuran beliau untuk 
belajar menulis dan membaca sabagaimana yang terjadi ketika 
pembebasan tawanan Ahmad meriwayatkan (Musnad) dengan sanad yang 
Shoheh dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata: Adalah para 
tawanan dalam perang Badar mereka tidak ada yang menebus,maka 
Rasulullah menjadikan tebusan mereka dengan mengajarkan anak-anak 
Anshar menulis. 
2}. PERENCANAAN. 
Telah kita pelajari dari sejarah bahwa para dai hendaknya dalam 
amal dakwahnya memiliki perencanaan. Sungguh Rasulullah SAW 
merencanakan dan menjalankan rencana seperti dalam rencana hijrahnya. 
Sesungguhnya Nabi SAW merencanakan untuk berhijrah ke Madinah, lalu 29
Beliau menyusun rencana,dan menentukan waktu,dan mempersiapkan 
segala persiapannya mulai dari penunjuk jalan,bekal makanan dan 
tunggangan sebagaimana yang disebutkan dalam Kitab-kitab sunnah dan 
buku-buku sejarah. 
Ketika penganiayaan terhadap kaum muslimin di Makkah bertambah 
berat dan bagi mereka sudah ada tempat berhijrah di Madinah sejak 
munculnya Islam maka kaum muslimin mulai berhijrah kesana saru 
persatu,dan Abu Bakar r.a. juga mau berhijrah, dan ketika hal itu 
diketahui oleh Rasulullah SAW maka beliau minta untuk tetap tinggal 
karena bisa jadi dia akan menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan 
tersebut…..Maka Abu Bakar pun bersiap untuk hal itu,maka beliau pun 
membeli 2 tunggangan dan memeliharanya dengan baik, dan Nabi tidak 
mau kecuali setelah beliau membayarkan harga tunggangannya… 
Dan ketika datang izin dari Allah bagi Rasulullah untuk berhijrah, 
Beliau datang ke rumah Abu bakar dengan sembunyi-sembunyi dan 
mengabarkan kepadanya tentang rencana hijrahnya, maka Abu Bakar 
minta sebagai teman dalam perjalana tersebut dan rasulullah setuju 
sehinggah begitu bergembiranya Abu Bakar sampai menangis karena 
gembiradan untuk menjalankan rencana maka Rasulullah menyuruh Ali 
r.a. untuk tidur di tempatnya agar tidak diragukan akan keberadaanya, 
demikian itu karena orang-orang Musyrikin mengepung rumah 
Rasulullah,mereka ingin membunuhnya, sungguh mereka berencana untuk 
membunuh beliau jika keluar dari rumah dengan satu pukulan pedang 
seseorang agar darahnya tersesebar kepada seluruh kabilah,mereka 
melihat dengan cermat melalui celah dinding rumah,dan Rasulullah 
membebankan kepada Ali agar melaksanakan    Amanahnya.maka 
Rasulullah keluar sendirian dari Makkah malam hari, dan bertemu Abu 
Bakar di luar Makkah, lalu keduanya berangkat… 
Rasulullah menyewa Abdullah bin Ariqath,dan dia adalah seorang 
yang banyak tahu tentang jalan-jalan sebagai penunjuk jalan    bagi 
keduanya,lalu Rasulullah memberikan kepadanya dua tunggangan dan 
agar mengembaliklnnya setelah 3 hari di Gua Tsur dan berangkatlah 
rasulullah dan shabatnya dan keduanya bersama ‘Amir bin fahirah yang 30
mengikuti kedunya denga domba agar menghilangkan bekas.    Rasulullah 
dalam perjalanan tersebut menyiapkan bekal dan meletakkannya dalam 
sebuah nampan, dan Asma’ binti Abi Bakar Radiyallahu ‘anha memotong 
kainnya dan mengikat ujung nampan tersebut. 
Dan keduanya berdiam di gua selama tiga hari    hingga keduanya 
terputus dari keduanya permintaan,dan adalah Abdullah bin Abi Bakar 
tidur bersama keduanya,lalu bangun pada akhir malam dan kembali ke 
Makkah dan pagi-pagi sudah disana untuk mencari-cari berita tentang 
rencana jahat orang-orang musrik kemudisan pada sore hari dia ke gua 
untuk menyampaikan kepada keduanya apa-apa yang di dengar dari 
kaumnya. 
Dan perencanaan ini tidak bertentangan dengan Tawakkal kepada Allah, 
demikian itu karena mengambil sebab adalah sesuatu yang 
disyariatkan,lalu stelah itu baru berserah diri kepada Allah, Rasulullah 
SAW bersabda kepada seseorang yang bertanya tentang ontanya apakh dia 
ikat atau serahkan kepada Allah SWT dan membiarkannya tanpa terikat? 
maka Rasulullah bersabda: ”Ikatlah dia dan betawakkallah.” {H.R; 
Turmudzi No. 2517}. 
Sesungguhnya Rasulullah SAW adalah penghulunya para orangorang yang Tawakkal. Sungguh Beliau menyusun rancana besar ini untuk 
berhijrah. Sunguh ini merupakan pelajaran bagi para dai kepada 
Allah…..Sungguh bagi mereka hendaknya membuat perencanaan dalam 
program dakwah yang mantap untuk mengikuti contoh Rasulullah 
Sallallahu ‘alaihi wasallam,dan tidak boleh perbuatan mereka disebabkan 
karena tingkah musuh yang menyalisih,namun hendaknya perbuatan 
mereka berdiri diatas perendanaan yang matang setelah megetahui 
kenyataan yang ada dan keadaan-keadaan yang sedang dihadapi,Semoga 
Allah memberikan taufiq dan Hidayah-Nya kepada kita dan semoga Salawat 
dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. 
Sesungguhnya sejarah Nabi telah menjelaskan kepada para dai  
kepada Allah SWT bahwasanya sifat-sifat yang pokok yang mestinya 
mereka miliki adalah perencanaan…dan hendaknya bagi setiap dai 
menjalankan semua aktifitas dakwahnya dengan rencana yang matang 31
sebagai bukti mengikuti Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam,dan sudah 
kita contohkan pada pembicaraan yang lalu apa yang Rasulullah 
lakukan,dari rencana yang mantap dalam berhijrah ke Madinah 
Munawarah.  
Sebagai rancana yang dengannya kita bisa dapatkan dari Sejarah 
Nabi adalah beliau tidak pernah meninggalkan satu kesempatan dan 
momen untuk berdakwak kecuali beliau lakukan….maka tatakala kaumnya 
menolak dan mendustakan serta menaniaya dan menyakiti para sahabat 
Beliau, hinggah mereka mau membunuhnya,Rasulullah pun mulai mencari 
jalan lain, maka Beliau ke Thaif, dan mengajak mereka kepada jalan   Allah 
SWT, namun mereka tidak menerima ajakan Beliau, bahkan mereka 
menyakiti Beliau dan menghina serta mengejek.  
Lalu Rasullullah    menuju ke sebidang kebun dan berdoa: ”YA 
ALLAH, KEPADAMU AKU MENGELUHKAN KELEMAHANKU,DAN 
KURANGNYA CARAKU, DAN KELEMAHANKU DARI MANUSIA, WAHAI 
YANG MAHA PENGASIH LAGI PENYAYANG, ENGKAU TUHAN BAGI YANG 
LEMAH. DAN ENGKAU TUHANKU, KEPADA SIAPA AKU BERSERAH DIRI? 
KEPADA ORANG JAUH YANG MEMUSUHIKU? ATAU KEPADA MUSUH 
YANG ENGKAU MENGUASAI SEGALA URUSANKU? JIKA BUKAN KARENA 
KEMARAHANMU KEPADAKU, MAKA AKU TIDAK PERDULI, NAMUN 
AMPUNANMU BEGITU LUAS KEPADAKU, AKU BERLINDUNG KEPADA 
CAHAYAHMU YANG MENERANGI KEGELAPAN, YANG DENGANNYA 
MENJADI BAIK URUSAN DUNIA DAN AKHIRAT, ENGAKU TURUNKAN 
KEPADAKU KEMARAHANMU ATAU ENKAU HILANGKAN, BAGIMU SEGALA 
KELUHANKU SAMPAI ENGAKAU RIDHA, DAN TIDAK ADA DAYA DAN 
UPAYA KECUALI DENGAN KEKUATANMU. AMIN… 
Lalu Rasulullah kembali ke Makkah dan kaumnya bertambah keras 
dari yang sebelumnya dari permusuhan, dan menjauhi agamanya keculi 
beberapa orang yang beriman kepadanaya dari orang-orang yang 
lemah,adalah beliau menaawarkan agamanya kepada kabilah-kabilah Arab 
pada musim-musim beliau ajak    mereka kepada Allah dan beliau 
mengabarkan kepada mereka bahwa dia adalah seorang Nabi yang 
diutus,,dan beliau meminta mereka agar membenarkannya dan agar 32
membiarkannya sampai Allah menampakkan kepada mereka apa yang 
dengannya beliau diutus… 
Dalam “Sirah Ibnu Hisyam” dijelaskan tentang kabilah-kabilah yang 
Beliau menawarkan Islam kepada mereka, misalnya: (Rabi’ah bin Ibad 
Addily berkata: Saya dulu waktu kecil bersama bapakku di Mina, dan 
Rasulullah berdiri di rumah-rumah para kabilah Arab lalu beliau 
berkata:”Wahai kaum Fulan sesungguhnya saya adalah utusan Allah SWT 
kepada kalian, Dia menyuruh kalian untuk menyembah-Nya dan tidak 
menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain, dan hendaknya kalian 
tinggalkan sembahan selain-Nya dari tandingan-tandingan, dan berimanlah 
kepadaku, dan benarkanlah saya, dan biarkanlah saya hinggah Allah SWT 
menampakkan apa yang saya diutus dengannya: ”Beliau berkata :dan di 
belakangnya ada seorang laki-laki yang punya dua beruang dan memakai 
kalain ‘adnania dan ketika Rasulullah selesai dari bicaranaya dan apa yang 
beliau serukan,berkata lelaki tersebut:Wahai kaum fulan sesungguhnya 
orang ini hanya mengajak kalian untuk menghilangkan latta dan ‘uzza dari 
leher kalian dan orang-orang setelah kalian ….kepada apa yang dia bawa 
dari hal baru dan kesesatan,maka jangan dengarkan dia dan jangan 
membenarkannya,lalu saya bertanya kepada bapakku siapakah lelaki yang 
selalu mengukuti setiap ucapannya itu? Bapakku berkata: dia adalah 
pamannya sendiri ‘Abdu ‘Uzzah bin Abdul  Mutthalib, dan Abu Lahab. 
Rasulullah menuju    Bani Kilab, namun mereka menolak ajakan 
Beliau. Lalu Rasullullah datang kepada Bani Hanifah dan mengajak mereka 
kepada jalan Allah SWT, sayang tidak ada dari kalangan Arab yang lebih 
buruk sambutannya dari mereka. Lalu Beliau mendatangi Bani ‘Amir Bin 
Sho’so’a dan mengajk mereka bertauhid kepada Allah SWT akan tetapi 
mereka juga menolaknya. 
Rasulullah senantiasa memanfatkan kesempatan berkumpulnya 
manusia untuk mengajak mereka kepada Islam dan dia menamppakkan 
dirinya kepada mereka,dan apa-apa yang beliau bawa dari petunjuk dan 
rahmat,dan beliau tidak mendengar akaan kedantangan seseorang ke 
Makkah dari kalangan arab yang terpandang dan memiliki ketenaran 
kecuali diajak untuk beriman kepada Allah SWT dan menyampaikan apa 33
yang Beliau dakwahkan. Rasulullah tidak pernah berhenti menjalankan 
setiap rencana, dan tidak merasa jenuh dan bosan dengan situasi yang 
Beliau hadapi dari penolakkan dan tantangan… Pada suatu musim, Beliau 
untuk mengajak manusia dan menampakkan dirinya kepada 
mereka….takala Beliau berada di ‘Aqabah, Beliau bertemu dengan kalangan 
Yahudi dari Khazraj. 
Beliau bertanya: “Siapa kalian?” Mereka menjawab; Kami dari 
Khazraj. Kemudian Beliau berkata: “Kalian dari kalangan Yahudi?” Mereka 
menjawab: Ya. Lalu Rasulullah bertanya lagi: “Maukah kalian jika saya 
menyampaikan sesuatu?” Mereka menjawab: silahkan. Maka mereka 
duduk bersamanya dan mendengarkan ajakan Beliau kepada Allah SWT, 
dan Beliau menyampaikan kepada mereka tentang Islam dan membacakan 
Al-Quran untuk mereka… Tatkala Beliau menyampaikan dan mengajak 
mereka kepada Islam, mereka saling berkata: Wahai kaum Sesungguhnya 
dia benar-benar Nabi yang dijanjikan kepada Yahudi, maka janganlah 
sampai mereka mendahului kamu kepadanya. Mereka mendengar ajakan 
Baliau dan membenarkannya, dan menerima apa yang Beliau sampaikan 
tentang Islam. Mereka mengajak Rasulullah SAW untuk datang    ke 
Madinah….lalu mereka kembali ke kampung halamannya. 
Ketika sampai di Madinah, mereka mulai menyampaikan kepada 
kaumnya tentang Rasulullah SAW dan mengajak mereka kepada Islam, 
hinggah tersebar di antara mereka, sampai tidak tersisa satu rumah pun 
kecuali di dalamnya disebutkan nama Rasulullah. Pada   tahun berikutnya 
datang 12 orang dari kalangan Anshar, mereka menemui Rasulullah di 
‘Aqabah dan terkenal dengan ‘Aqabah pertama. Mereka lalu berbai’at 
kepada Rasulullah dengan Bai’at wanita, dan hal ini terjadi sebelum 
diwajibkan jihad bagi mereka. 
Bai’at Wanita sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an: ”Wahai 
Nabi jika datang kepadamu para wanita yang beriman yang mau berbai’at 
kepadamu untuk tidak mensyarikatkan Allah SWT dengan sesuatu apapun 
dan tidak mencuri dan tidak berzina dan tidak membunuh anak-anak 
mereka dan tidak mendatangkan kebohongan dengan tangan dan kaki 
mereka dan tidak bermaksiat kepadamu dalam kebaikan maka bai’atlah 34
mereka dan mintakanlah ampunan Allah SWT bagi mereka. Sesungguhnya 
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”{QS. Al-Mumtahanah:12}. 
Ubadah Bin Samit Radiyallahu ‘anhu berkata: ”Saya termasuk dari 
orang yang ikut bai’at ‘Aqabah pertama,dan kami telah berbai’at kepada 
rasulullah untuk tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu,dan tidak 
mencuridan tidak berzina dan tdak membunuh anak-anak kami dan tidak 
mendatangkan kebohongan dari tangan dan kaki kami dan tidak 
bermaksiyat kepadanya,lalu rasulullah bersabda: ”Maka jika kalian 
memenuhinya niscaya Sorga sebagai balasannya,dan jika kalian menyalahi 
sesuatu datrinya maka kalian mendapat ganjaran didunia sebagai 
penghapusan dosa, dan jika kalian menundanya sampai hari kiamat,maka 
urusan kalioan dikembalikan kepada Allah, jika Dia mau mengazab atau 
mengampuni. Lalu Rasulullah mengutus kepada mereka Mus’ab Bin Umair 
Al-Abdy, dan Abdullah Bin Umi Maktum-beliau adalah anak bibinya 
Khadijah untuk membacakan kepada mereka Al-Qur’an dan mengajarkan 
Agama. 
Mus’ab Bin ‘Umair adalah seorang yang bijaksana beliau tahu cata 
berdakwah kepada Allah denngan hikmah dan nasehaqt yang baik,dan 
beliau sudah pernah Hijrah ke Habasyah lalu kembali lagi. Dan mus’ab 
tinggal di rumah Abi Umamah As’ad    bin zararah, mulailah Beliau 
berdakwah kepada manusia semuanya dari kalangan Khazraj maupun Aus 
dan selain mereka,dan nampak lah keberhasilan beliau dalam berdakwah 
dan banyak sekali yang menerima Islam. 
Dan suatu ketika Beliau berada di kebun dengan As’ad Bin Zararah 
tiba-tiba dia dikejutkan oleh kedatnagn seorang lelaki yang kuat yang 
hendak menyakitinya. 
Dan hal ini karena Sa’ad bin Mu’adz adalah    kepala Kabilah Aus dia 
berkata kepada anakpamannya Usaid Bin    Hudhair:Kenapa kalian tidak 
mendatangi keua orang itu (yang dimaksud adalah Mus’ab dan Ibn 
maktum)?yang telah datang menghina Tuhan kita,dan mempengaruhi 
orang lemah untuk masuk kedalam agama mereka,maka pergilah dan usir 
mereka maka Usaid menerima ajakan Sa’ad dan dia pergi dengan 
membawa pedangnya dan mendatangi kebun tempat Mus’ab berada,…dan 35
ketika As’ad bin Zararah melihatnya diaberkata kepada Mus’ab: dia adalah 
Tuan kaumnya, yang dia telah mendatangimu maka Mudah-mudah Allah 
membenarkan dirinya,ketiakai dia sudah berada dihdapan keduanya dia 
berkata:Apa yang kalian bawa untuk mempengaruhi orang-orang lemah 
kami?hendaknya kalian berdua jika ingin selamat. 
Maka Mus’ab berkata: Atau maukah kamu duduk sebentar dan 
dengarkan penjelasanku dan jika kamu ridho suatu hal kamu terima ,dan 
jika kamu tidak menyukai sesuatu maka kami berhenti untuk berbuat hal 
itu, Mus’ab membacakan Al-Quran kepadanya, lalu menjelaskan Islam 
dengan baik.  Allah SWT memberikan Hidayah kepadanya dan 
bersaksi:”Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang hak kecualui Allah 
SWT dan Muhammad sebagai utusan-Nya” 
Dia kembali kepada Sa’ad, lalu Sa’ad bertanya kepadanya apa yang 
dia telah lakukan. Maka dia berkata: Sungguh saya tidak melihat sesuatu 
dari keduanya. Sa’ad marah lalu dia pergi kepada keduanya sambil marah, 
maka Mus’ab pun melakukan sebagaimana kepada Usaid maka Allah SWT 
memberikan hidayah Islam kepadanya juga. Sa’ad kembali kepada para 
pemuka Bani Ashal dan mereka adalah keluarganya dan merupakan 
pembesar Bani Aus, maka ia berkata: Apa yang kalian pandang terhadapku 
bagi kalian? Mereka menjawab: kamu adalah pemimpin kami dan anak dari 
pemimpin kami. Lalu Saad berkata: Ketahuilah bahwa kalian dan wanitakalian haram bagi saya hingga kalian masukl Islam. Maka tidak tersisa 
satu rumah dari Bani Abdil Ashal kecuali menerima ajakannya. 
Ketika pada masa haji tahun berikutnya, mereka  datang ke Makkah. 
…dan demikianlah keberhasilah rencana Rasulullah SAW dalam 
berdakwah... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar